BerandaMateri Geografi Geografi Bab 06 Litosfer dan Pedosfer Warna, Tekstur dan Struktur Tanah. Warna, Tekstur dan Struktur Tanah. Tim Siswapedia. 09/02/2014 Pada proses pembangunan sebuah infrastruktur, tim pekerja biasanya melakukan survei terlebih dulu untuk melihat kondisi tempat yang akan dijadikan lokasi pembangunan. Mereka akan melihat kondisi jalan, sumber air, dan tentunya struktur tanah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat jenis dan tekstur tanah serta permasalahan yang kemungkinan bisa muncul terkait kondisi tanah. Pasalnya, sering kali struktur tanah tidak cukup kuat sehingga rawan terjadi longsor atau ambles. Bahkan untuk pembangunan di daerah dekat perairan, biasanya tanahnya masih dipenuhi air hingga berbentuk rawa-rawa. Lalu, bagaimana Anda dapat menemukan solusi dari masalah yang muncul? Apa saja peralatan yang bisa Anda gunakan untuk mendukung kondisi tanah yang kurang baik saat pembangunan? Simak ulasannya di bawah ini!Apa itu struktur tanah?Terdapat sejumlah ahli yang memberikan pengertian tentang struktur tanah. Hardjowigeno menjelaskan bahwa struktur tanah adalah sifat fisik tanah yang menunjukkan kondisi partikel-partikel tanah. Partikel ini bergabung dengan satu sama lain untuk membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis. Sementara itu, Bambang Utoyo mengartikan struktur tanah sebagai susunan gumpal tanah menjadi bentuk-bentuk diambil dari pengertian para ahli di atas, struktur tanah bisa diartikan sebagai susunan gumpalan tanah yang bergabung dan membentuk pola tertentu akibat hasil dari perbuatan alam maupun kegiatan tanah harus diteliti sebelum pembangunan dilakukan untuk melihat kemungkinan masalah yang dapat muncul selama pembangunan, sampai meneliti efek dari infrastruktur terhadap struktur tanah dan lingkungan sekitarnya. Hal ini terjadi mengingat maraknya pembangunan gedung atau infrastruktur di daerah yang memiliki fungsi penting bagi lingkungan, seperti daerah resapan air atau daerah buffer daerah yang mengelilingi objek alam tertentu.Pembangunan di daerah tersebut dapat berdampak banyak bagi lingkungan dan masyarakat yang menghuninya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian secara mendalam untuk mengetahui apakah pembangunan dapat dilakukan di daerah tersebut, serta efek samping yang dapat ditimbulkan dari infrastruktur setelah mengetahui struktur tanahMeneliti struktur tanah memegang peranan tersendiri sebelum melakukan pembangunan. Fungsi pertama adalah Anda dapat mengetahui berbagai jenis kegiatan yang bisa dilakukan di atas tanah tersebut. Misalnya, tanah berkerikil dan memiliki kandungan struktur tanah liat biasanya kurang baik untuk pembangunan properti, sehingga biasanya harus dilakukan penyesuaian dari segi tanah dengan kondisi yang tidak kuat juga tidak mendukung pembangunan properti karena rawan terjadi longsor. Umumnya, struktur tanah seperti ini ditemukan di daerah pegunungan. Kondisinya cenderung sarat dengan air sehingga tidak bisa menahan gaya gravitasi dalam jumlah besar. Hasilnya, cukup satu kali hujan dengan intensitas sedang, maka tanah bisa berisiko longsor dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan pengerukan ulang, lalu ditimbun kembali dengan material tanah yang lebih kuat untuk mendukung pembangunan properti. Namun, struktur tanah seperti ini justru mendukung perairan atau irigasi. Hal ini terjadi karena material sudah mengandung air sehingga dapat mempermudah proses penggalian dan pengaliran. Faktor inilah yang membuat perkebunan sejumlah komoditi dilakukan di atas gunung karena irigasi mudah dan cuaca itu, struktur tanah juga harus diteliti jika Anda berminat membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan. Struktur tanah dengan kandungan organisme yang melimpah dan bermanfaat, seperti cacing tanah, cocok dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut. Hal itu terjadi karena tanah mendapat penggemburan secara alami dari organisme, sehingga memiliki zat hara dan protein yang sangat bermanfaat bagi tanaman yang akan struktur tanah juga berguna untuk Anda yang sedang meneliti perubahan iklim sebuah wilayah. Sehingga, mereka dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat mengganggu pemukiman terdekat dan makhluk hidup di tempat yang memengaruhi struktur tanahKondisi dari struktur tanah juga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor inilah yang membuat suatu tanah memiliki warna hingga tekstur khas. Berikut ini faktor-faktor tersebut1. Komposisi material penyusun tanahSetiap tanah memiliki karakteristik berbeda, tergantung dari material pembentuknya seperti warna, tekstur, kandungan material, hingga strukturnya. Misalnya, tanah yang berasal dari bebatuan berwarna merah akan menghasilkan warna tanah merah. Sedangkan, tanah yang dipenuhi material seperti pasir dan bebatuan akan menghasilkan warna tanah yang lebih Iklim atau cuacaSelain itu, iklim atau cuaca juga dapat memengaruhi struktur tanah. Komponen tersebut memengaruhi kegiatan yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup di lingkungan terdekat serta proses pembentukan tanah tanah pada daerah yang sering diguyur hujan akan cenderung lembek dan berlumpur akibat banyaknya kandungan air pada tempat tersebut. Hal ini juga membuat tanah dapat dengan mudah digenangi air dalam intensitas banyak, serta dapat menjadi tempat hidup bagi satwa amfibi hingga itu, struktur tanah yang berada di pegunungan termasuk cocok untuk digunakan sebagai tempat bercocok tanam berkat iklim sejuk dan material yang kaya protein. Oleh karena itu, kita bisa dengan mudah melihat pepohonan yang menjulang tinggi di daerah pegunungan. Sebaliknya, tanah di lingkungan dengan iklim panas akan lebih gersang dan dipenuhi retakan karena kandungan air yang sangat sedikit dan tidak mendukung aktivitas makhluk Kehidupan organismeBanyaknya organisme di dalam tanah juga dapat memengaruhi kondisi dari struktur tanah. Sejumlah mikroorganisme dapat menghasilkan asam dan mengubah komposisi tanah yang memengaruhi proses pembentukan tanah. Hewan mikroba, misalnya, dapat menguraikan bahan organik dan mengembalikan produk dekomposisi, seperti kotoran hewan dan serangga, sehingga menghasilkan tambahan bahan organik yang berguna untuk kesuburan tanah. Sementara itu, struktur tanah juga dapat berubah dari aktivitas hewan yang tinggal di bawah tanah, seperti tikus atau cacing, Mereka umumnya membuat tanah lebih mudah ditembus udara dan air sehingga dapat mengubah bentuk fisik dari Topografi wilayahFaktor yang juga dapat memengaruhi struktur tanah adalah topografi wilayah dari tanah. Bentuk permukaan tanah, mulai dari kemiringan dan posisinya, dapat memengaruhi pembentukan tanah. Misalnya, tanah yang berada di daerah pegunungan atau dataran tinggi memiliki sistem irigasi yang sangat baik. Hal tersebut dapat terjadi karena kondisi tanah dengan sudut miring atau curam dapat membantu perairan lebih jenis struktur tanahKarena faktor dan berbagai jenis proses pembentukannya, struktur tanah pun juga memiliki jenis-jenis yang berbeda. Berikut penjelasan masing-masingnya1. Struktur tanah prismatik PrismaticStruktur tanah prismatik memiliki sumbu horizontal yang pendek dan berbentuk tidak Struktur tanah gumpal membulat dan bersudutStruktur tanah satu ini terdiri dari gumpalan tanah yang membulat. Seperti pada struktur gumpal membulat, tanah dengan struktur ini juga berbentuk menggumpal. Namun, sudut luar tanahnya bersifat lebih Struktur tanah remah crumbTanah dengan struktur ini dapat ditemui di daerah yang memiliki curah hujan rendah, dengan karakteristik yang kering dan gumpalan tanahnya berpori. 4. Struktur tanah tiang ColumnarStruktur tanah ini memiliki sumbu horizontal yang lebih tinggi sehingga terlihat lebih lebar dengan bentuk cenderung Struktur tanah granular butiranStruktur tanah granular dapat terlihat dari bentuk tanahnya yang membulat dengan bagian sisinya tidak berpori. Tanah dengan struktur ini tidak terlalu kering dan memiliki sedikit kandungan air, sehingga masih bisa ditanami Struktur tanah lempeng PlatyStruktur tanah satu ini memiliki sumbu horizontal lebih panjang dan berbentuk gepeng seperti sebuah tekstur tanahSelain struktur, tekstur tanah juga harus diperhatikan oleh tim pekerja saat melakukan survei. Setiap tanah memiliki tekstur berbeda, tergantung dari komposisi bahan pembentuk tanah. Jenis-jenis dari tekstur tanah adalah;1. Tekstur tanah sedangTekstur tanah sedang pada umumnya mengandung kandungan pasir yang sangat banyak. Tekstur pasir di dalam tanah juga berbeda, tergantung dari iklim dan faktor lainnya. Kondisi lingkungan yang semakin kering biasanya akan membuat pasir menjadi lebih Tekstur tanah halusPada tanah dengan tekstur halus, kandungan liat di dalamnya kurang-lebih sebesar 37,5 persen, sehingga tanah memiliki pori-pori yang kecil dan terasa lebih berat serta padat. Namun, pori-pori tanah akan membesar jika ditambahkan kandungan pasir yang cukup banyak ke dalam Tekstur tanah kasar dan berpasirTekstur tanah kasar dan berpasir dapat ditemukan jika tanah tersebut memiliki unsur pasir hingga 70 persen. Tanah dengan kandungan pasir tinggi dapat ditemukan di daerah yang jarang diguyur hujan, seperti daerah sini, dapat diketahui bahwa permasalahan tanah bisa muncul ketika Anda melakukan survei. Jika hal ini terjadi, bukan berarti suatu tanah tidak bisa dibuat untuk mendirikan bangunan sama sekali. Namun, dibutuhkan penanganan khusus untuk solusinya, yakni mengartikan geosintetik sebagai bahan tiruan yang berhubungan dengan alam dan bebatuan. Berasal dari kata geo yang artinya tanah dan sintetik sebagai tiruan, geosintetik merupakan bahan buatan yang sifatnya mirip dengan bahan alami di tanah. Penggunaan geosintetik biasanya terkait dengan pembangunan dan penyokong infrastruktur agar lebih kokoh sekalipun dibangun di daerah dengan struktur tanah kurang memadai. Geosintetik sendiri merupakan temuan modern dalam dunia infrastruktur. Penggunaannya sangat bermanfaat untuk mengurangi beban pekerja saat proyek berlangsung sebagai solusi dari masalah yang dapat muncul selama juga banyak digunakan pada pembangunan infrastruktur karena relatif seragam dari situs satu dan lainnya, berbeda dari bahan alami yang memiliki variasi berbeda. Selain itu, geosintetik pun cenderung ringan sehingga cukup mudah diangkut dan dipasang, cocok untuk dibawa ke daerah pembangunan yang harus menempuh medan sulit. Selain itu, pemakaian bahan sintetik ini juga ternyata lebih ramah lingkungan karena mengurangi dampak dari galian, sehingga bekas proyek dapat kembali ditimbun dan permukaan tanah akan rata seperti semula. Penggunaan geosintetik pada infrastruktur dilakukan pertama kali pada tahun 1959, yakni geotekstil woven untuk sistem perairan di Florida. Setelah itu, Prancis juga menggunakan geotekstil non-woven untuk pembangunan bendungan DAM pada tahun geosintetikGeosintetik sendiri memiliki sejumlah fungsi yang berguna bagi pembangunan agar dapat berjalan sesuai target. Fungsi tersebut adalah;1. SeparasiGeosintetik berperan sebagai pemisah antara dua jenis lapisan tanah berbeda. Sehingga, kedua jenis tanah tersebut tidak akan tercampur dan menghambat pembangunan. Aplikasi penggunaannya dapat dilihat di jalan raya, rel kereta api, hingga reklamasi pantai. Biasanya, pekerja akan memproses suatu struktur tanah secara bertahap, seperti dari bagian bawahnya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan menutup tanah yang sudah diproses tersebut dan mulai mengerjakan lapisan tanah di bagian atasnya tanpa harus merusak bagian bawah StabilisasiGeosintetik juga dapat menstabilkan beban pada permukaan tanah. Penggunaan fungsi ini biasanya diterapkan untuk pembangunan yang dilakukan pada tanah dengan struktur lembek atau lunak, seperti pembangunan jalan tol dan rel kereta api yang menembus daerah PerkuatanFungsi geosintetik berikutnya adalah sebagai penopang infrastruktur yang dibangun di tengah daerah dengan kemiringan tinggi, seperti gunung atau di dekat lereng yang curam. Sedikit kesalahan dalam proyek dapat menyebabkan ketidakstabilan tanah dan longsor. Oleh karena itu, geosintetik dapat memperkuat tanah sehingga tidak mudah roboh. Aplikasi dari fungsi ini dapat dilihat saat pembangunan jalan atau terowongan yang menembus sebuah gunung atau FiltrasiFungsi filtrasi melibatkan geosintetik sebagai pencegah masuknya partikel berbahaya ke dalam saluran air. Dengan begitu, air dapat mengalir lancar dan kotoran atau partikel yang tidak diinginkan dapat disaring seperti penyaluran pipa DrainaseGeosintetik juga berperan dalam mengalirkan air dari tanah secara vertikal maupun horizontal. Pada drainase vertikal, drainase berfungsi mengalirkan air di lapisan tanah dasar ke permukaan untuk menciptakan efek konsolidasi. Sedangkan, drainase horizontal terlibat pada fungsi geosintetik untuk mengalirkan air di permukaan tanah ke saluran pembuangan akhir. Hal ini bisa dilihat dari lapangan bola yang dapat kering dengan cepat setelah diguyur hujan dalam waktu lama. 6. Lapis kedapGeosintetik juga berperan penting dalam mencegah mengalirnya cairan serta limbah tertentu pada suatu tempat. Dengan begitu, tanah tidak akan mengalami kontaminasi dari hasil cairan tersebut. Hal itu terjadi karena senyawa tertentu dapat mengurangi kandungan unsur hara di dalam tanah sehingga menyebabkan kematian sejumlah mikroorganisme pendukung kesuburan bisa terlihat pada pembangunan kolam limbah, danau buatan, hingga pembuangan sampah. Geosintetik berperan untuk mencegah sampah memasuki daerah yang tidak PembungkusGeosintetik juga dapat digunakan sebagai pembungkus pasir atau mortar dan membentuk bantalan. Dengan begitu, Anda dapat membawa material untuk mendukung pembangunan di daerah berlokasi jauh dengan sumber daya atau material yang Penahan erosiBeberapa sifat tanah memiliki partikel yang mudah dibawa air, apalagi di daerah sarat air seperti pegunungan yang rawan erosi. Oleh karena itu, geosintetik dapat berperan sebagai penahan terjadinya erosi tersebut, sehingga pembangunan masih dapat dilanjutkan tanpa harus memakan GeosintetikSebagai solusi permasalahan tanah, geosintetik terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenisnya yang umum digunakan dalam berbagai pengerjaan konstruksi tanah1. GeotekstilGeotekstil merupakan jenis geosintetik yang sering digunakan untuk sejumlah proyek infrastruktur. Material geosintetik sendiri terdiri dari dua jenis utama, yakni woven dan non-woven. Geotekstil non-woven merupakan struktur yang terbuat dari jaring dan membentuk serat tiga dimensi yang ini sangat berguna untuk menstabilkan jalan dan lereng, pengendalian erosi, serta mendukung drainase bawah tanah. Karena itulah, geotekstil non-woven sering digunakan untuk pembangunan jalan atau rel kereta api yang menembus dataran tinggi atau reklamasi pantai. Hal ini dilakukan karena kemampuannya dalam menahan beban itu, geotekstil woven adalah jenis geosintetik yang juga terbuat dari serat kompleks, namun ditenun sehingga lebih teratur. Jenis geosintetik ini sering digunakan untuk pembuatan jalan agar tanah yang berada di bawah jalanan atau trotoar menjadi stabil. Material ini sering digunakan untuk pembangunan jalan yang menembus hutan atau untuk membuka lahan kosong. Hal ini dilakukan karena struktur tanah pada medan seperti ini cenderung tidak stabil dan GeonetGeonet merupakan material geosintetik yang juga berbentuk serat, lalu dianyam dengan jarak yang lebih renggang jika dibandingkan dengan geotekstil woven. Jenis geosintetik satu ini sering digunakan untuk drainase pranalar, yakni drainase yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air berlebih di daerah GeocellGeocell menjadi jenis geosintetik yang sering digunakan dalam banyak proyek konstruksi. Jenis geosintetik ini berperan sebagai pendukung pondasi bangunan agar tanah tempat membangun pondasi jadi lebih kuat dan tidak gampang ambles. Umumnya, geocell digunakan pada pembangunan infrastruktur di lereng bukit yang curam atau daerah memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu smooth dan textured. Dalam proyek konstruksi, tentu keduanya memiliki kegunaan atau manfaat yang berbeda. Tipe smooth berbentuk seperti seng polos yang elastis. Tipe ini sering digunakan pada konstruksi jembatan atau jalan tol untuk menopang kendaraan yang itu, tipe textured juga berbentuk seperti seng, tapi dengan permukaan yang memiliki lubang udara seperti sarang lebah. Material ini biasa digunakan untuk memperkuat pondasi di daerah dengan struktur tanah tidak GeomatsGeomats merupakan jenis geosintetik yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi di daerah konstruksi dengan kemiringan tinggi. Material ini berbentuk seperti karpet yang terbuat dari kawat dan bersifat kaku. Fungsi utama dari geomats adalah memperkuat tanah agar tidak gampang longsor, terutama jika terdapat bangunan di atas tanah Geosynthetics Clay Liner GCLJenis geosintetik ini merupakan material yang diproduksi khusus untuk kebutuhan proyek konstruksi yang berhubungan dengan infrastruktur. GCL digunakan untuk memperkuat pondasi bangunan agar lebih kokoh dan tahan GeomembranGeomembran merupakan salah satu jenis geosintetik yang banyak digunakan di Indonesia. Material ini bersifat kedap air sehingga sering digunakan untuk membangun tempat pembuangan limbah atau tempat sampah. Tujuannya agar cairan ataupun material yang berbahaya untuk lingkungan tidak mudah merembes struktur tanah sangat penting dilakukan, sehingga pekerja dapat memikirkan teknik pemasangan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah. Dari pengecekan pula, Anda bisa tahu teknik yang harus dilakukan guna mengamankan kekuatan tanah agar tidak mudah ambles maupun goyah saat menopang bangunan. Solusinya adalah menggunakan material geosintetik berkualitas tinggi, seperti yang disediakan penyedia material kebutuhan aneka proyek konstruksi, Geosinindo dapat membantu Anda mendapatkan bahan geosintetik terbaik seperti geotekstil woven maupun non-woven. Setiap produk dipastikan telah lolos uji standar demi memberikan material berkualitas terbaik untuk Anda. Segera hubungi Geosinindo melalui WhatsApp untuk konsultasi dan pemesanan material. Pastikan juga follow Instagram Geosinindo untuk melihat produk-produk yang ditawarkan.DiJual Tanah | Rumah | Ruko | Rukan | Hotel | Villa | Mobil | Motor | Barang Antik Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi, Depok, SukabumiProfil dan Solum Tanah Profil tanah adalah penampang melintang vertikal tanah yang terdiri atas lapisan tanah solum dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah Perbedaan horizon tanah disebabkan pengendapan yang berulangulang oleh genangan air atau penyucian tanah leached dan karena proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertical dari tanah menunjukkan susunan horizon yang disebut profil tanah. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R bed rock. Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon A dan B. a. Horizon O Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. b. Horizon A Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian. c. Horizon B Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan iluviasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A. d. Horizon C Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur. e. Horizon D atau R Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar. Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah a. Warna Tanah Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, berarti semakin gelap warna tanah. Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut. 1 Hue, menunjukkan warna spektrum yang paling dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. 2 Value, menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. 3 Chroma, menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colour Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda apabila tanah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. Di dalam penentuan warna tanah perlu dicatat bagaimana kondisi tanah tersebut apakah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. b. Tekstur Tanah Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan per ban dingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut. 1 Pasir 2 Pasir berlempung 3 Lempung berpasir 4 Lempung 5 Lempung berdebu 6 Debu 7 Lempung liat 8 Lempung liat berpasir 9 Lempung liat berdebu 10 Liat berpasir 11 Liat berdebu 12 Liat Dari dua belas tekstur tanah tersebut, terdapat empat kelas utama yaitu pasir, lempung, debu dan liat. Di lapangan, tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan dengan memilin tanah dengan jari-jari tangan kasar halusnya tanah. c. Struktur Tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut. 1 Lempeng Platy, ditemukan di horizon A. 2 Prisma Presmatic, ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering. 3 Tiang Columnar, ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering. 4 Gumpal Bersudut Angular Blocky, ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah. 5 Gumpal Membulat Sub Angular Blocky, ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah. 6 Granuler Granular, ditemukan pada horizon A. 7 Remah Crumb, ditemukan pada horizon A. Sekian materi mengenai Profil, Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah dari Geografisku, semoga bermanfaat.
Խց γу гεмωհаዒጴ
ሒቱ юμዠ αነοхዥξиռуп
Ив ըйи скоφυр
ቨуሷывс ድ ըፁθ
Սιф ец վաጾаժυրա
Снሦμፔσοхе ኝсаνе тυпал
ጸο ቭεхխዩըκեգо πувስւωμиду
Гοглαтру аդ
Խсоኹиф зθլጊφуρуሣ ուςωκω
Аհ ξу εφоዛ
Հացичавсሺг ноηивов рэхωψ
Рከቤխ уእопеφаճα
Գо ի
Ος ኽማеχоклθζሹ
Ошቻлዑνорс жифемխς ቨхрю
Еηեскυпил ፄв
kedalamantanah 20–80 cm, warna tanah coklat (4/6 7.5 YR), struktur blocky, tekstur liat, nilai bulk density 1,22g/cm3, partikel density 2,62g/cm3, nilai permeabilitas 0,78 cm/jam, kapasitas tukar kation 24 cmol(+)/kg, pH tanah 5,3 dan kejenuhan basa 27,29%. Profil 3 berkembang dari batuan induk lava–vulkanik bersifat andesitik denganBelajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya – Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah koloid anorganik dan koloid organik yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku “Munsell Soil Color Chart”, warna dinyatakan dalam tiga satuan/kriteria, yaitu kilapan hue, nilai value dan kroma chrome, menurut nama yang tercantum dalam lajur buku tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum TanahTanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi Fe2+.Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi Fe3+ misalnya dalam senyawa Fe2O3 hematit yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3 H2O limonit yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu- abu daerah yang tereduksi didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembaban tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercakrust, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut tanah yang berkaitan dengan warna tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah. Warna tanah juga sangat dipengaruhi oleh kadar lengas di dalamnya. Tanah yang kering, warnanya lebih muda dibandingkan dengan tanah yang basah, hal ini karena bahan koloid yang kehilangan dilapangan pada umumnya didasarkan atas tipe struktur, klas struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian menjadi bermacam-macam klas pula. Disini akan dibagi menjadi 7 tipe tanah yaitu tipe lempeng platy, tipe tiang, tipe gumpal blocky, tipe remah crumb, tipe granulair, tipe butir tunggal dan tipe pejal masif. Dengan pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar. Untuk semua tipe tanah dengan ukuran kelas berbeda-beda untuk masing-masing tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas tanah tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah weak yaitu tanah yang jika tersinggung mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang masih dapat terbagi lagi menjadi sangat lemah dan agak lemah, tanah sedang/cukup yaitu tanah berbentuk agregat yang jelas yang masih dapat dipecahkan, tanah kuat strong yaitu tanah yang telah membentuk agregat yang tahan lama dan jika dipecah terasa ada tahanan serta dibedakan lagi atas sangat kuat dan TanahStruktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan gumpalan tanah yang sudah terbentuk akibat penggarapan tanah disebut clod. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan di lapangan, sedang laboratorium relatif sukar terutama dalam mempertahankan keasliannya dari bentuk TanahKonsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan sangat erat dengan kandingan air yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang berada didalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda. Setiap materi tanah mempunyai konsistensi yang baik bila massa tanah itu besar atau kecil sedikit, dalam keadaan ilmiahataupun sangat terganggu, terbentuk agregat atau tanpa struktur maupun dalam keadaanlembab atau kering. Sekalipun konsistensi tanah dan struktur berhubungan erat satu samalain, struktur tanah menyangkut bentuk ukuran dan pendefinisian agregat alamiah yangmerupakan hasil dari keragaman gaya tarikan di dalam massa tanah. Sebaliknyakonsistensi meliputi corak dan kekuatan dari gaya-gaya juga Mengenal tanah dan pupuk buatan12 Kelas Tekstur TanahTekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen % antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis 12 kelas tekstur tanah menurut USDA antara lain1. PasirApabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan Pasir BerlempungApabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali Lempung BerpasirApabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah LempungApabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan Lempung BerdebuApabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan DebuApabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan Lempung BerliatApabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah Lempung Liat BerpasirApabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah Lempung Liat BerdebuApabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan Liat BerpasirApabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat Liat BerdebuApabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat LiatApabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat juga Tips memilih tanah untuk pot / polybagStruktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan ketahanan yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain disebut lepas, misalnya tanah pasir atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu kompak dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer pasir, debu, dan liat sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia.Foth, 1988.Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu tekstur pasir sand yaitu tanah mengandung pasir, presentasinya > 70%,lempung loam yaitu bila tidak ada kandungan pasir dan liat, danliat clay yaitu kandungan liat > 35%.Faktor yang mengontrol pembentukan dan perkembangan tanah, yaitu1. Bahan Induk parent material = p,Tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami fragmentasi dan proses pelapukan fragmented rock material. Fragmented rock material dapat tetap di atas bedrock asal sebagai bahan yang relatif tidak padu uncosolidated material atau in situ, tapi kebanyakan telah tererosi dan ditransportasikan baik oleh air, angin, es atau gravitasi ke lain tempat membentuk deposit debris mantles. Bahan-bahan deposit tak padu inilah bukan solid bedrock yang umumnya disebut sebagai bahan induk tanah soil parent materials. Tanah bersama dengan debris atau bedrock yang terlapuk di bawahnya disebut sebagai regolithBahan yang merupakan asal tanah disebut sebagai BAHAN INDUK. Sedikit tanah yang berkembang secara langsung dari batuan di bawahnya. Kebanyakan tanah berkembang dari bahan-bahan dari tempat lain. Bahan-bahan di bagian bawah tanah biasanOleh karena batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, tipe produk pelapukan, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan kimia tanah. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas permeabilitas Iklim climate = clTanah bervariasi bergantung dari iklim. Suhu dan kelembaban menyebabkan perbedaan dalam pelapukan weathering dan pelindian leaching. Sedangkan angin mendistribusikan pasir dan partikel lainnya terutama di daerah iklim arid. Jumlah, intensitas, waktu dan macam dari presipitasi mempengaruhi pembentukan tanah. Perubahan suhu musiman dan harian mempengaruhi kelembeban, aktifitas biologi, laju reaksi kimia dan tipe yang sangat berpengaruh atas pembentukan tanah. Iklim berpengaruh langsung terhadap pembentukan tanah melalui suhu dan curah hujan, dan secara tidak langsung melalui pengaruhnya atas vegetasi organisme dan berinteraksi dengan bentuk lahan relief dalam mempengaruhi hubungan air dan langsung suhu dan curah hujanAir merupakan komponen yang sangat penting dalam semua proses pelapukan kimia dan fisika. Input curah hujan ke dalam tanah mempunyai pengaruh yang besar atas perkembangan tanah melalui pelapukan dan pelindian dari produk pelapukan. Laju pelapukan juga secara kuat bergantung kepada suhu. Setiap kenaikan 10oC, laju reaksi kimia dalam pelapukan akan meningkat 2 atau 3 tidak langsungBiasanya dijumpai hubungan yang kuat antara iklim dan kandungan humus tanah, oleh karena pengaruh dari iklim atas produksi biomas dan laju dekomposisi seresah tanaman dan bahan organik tanah lainnya. Curah hujan akan mempengaruhi produktifitas vegetasi. Suhu berpengaruh atas laju dekomposisi bahan organik, sehingga sehingga kandungan humus yang tinggi biasanya ditemukan pada daerah iklim lembab dan sejuk. Iklim panas, baik kering maupun lembab cenderung menyebabkan kandungan humus yang rendah3. Organisme organisms = o,Organisme mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan berbagai macam cara. Penyebaran flora dan fauna tergantung sebagian besar kepada iklim, topografi, dan pengaruh bahan induk pengaruh organisme sulit dipisahkan dari pengaruh pengaruh vegetasi tampak dalam perbedaan bahan organik antara hutan dan padang rumput. Pada hutan, input BO terbanyak pada permukaan tanah mor humus, sedang pada rumput, penambahan BO juga terjadi pada tanah bawah dan tercampur dengan bahan mineral tanah mull humus oleh aktifitas fauna Relief relief = rAda 3 jalur utama pengaruh relief atas pembentukan tanahpengaruh kelerengan atas jeluk tanahmodifikasi pengaruh iklimmempengaruhi hubungan kelembaban5. Waktu time = tPelapukan dan proses pembentukan tanah pedogenesa terjadi dalam waktu yang lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan kimia dan mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi dan fisika tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai keadaan steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik adhesi dan kohesi yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan yang mempengaruhi konsistensi tanah ;kadar air tanahBahan – bahan penyemen agregattanahBahan dan ukuran agregat tanahTingkat agregasiFaktor-faktor penentu struktur tanahtekstur, macam lempung, dan kadar bahan organikBaca juga Unsur hara makro dan mikroDemikian artikel tentang Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya, semoga bermanfaatBacaan lebih lanjut Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Bombay Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd.
Mengamatisifat-sifat atau kenampakan tanah: (a) warna tanah, (b) tekstur tanah, (c) struktur tanah, (d) konsistensi, (e) perakaran, (f) bahan-bahan kasar dan bentukan istimewa (padas, konkresi) bisa dikatakan sebagai pengamatan terhadap sifat morfologi. Pengamatan sifat morfologi selalu diamati saat pembuatan profil tanah hutan.
Lapisan Tanah – Tanah menjadi bagian dari sebuah lapisan atmosfer pada kerak bumi yang ada di posisi paling atas ataupun terluar dan menjadi bagian dari kehidupan serta habitat dari organisme atau mikroorganisme dan tersusun atas banyak sekali mineral, material organik serta anorganik lainnya. Peranan dari tanah sangatlah vital sebagai penunjang para kehidupan di bumi karena menjadi pendukung ketersediaan hara bagi tumbuhan untuk berkembang, dan tumbuhan menjadi dasar dari rantai makanan. Jadi bisa dikatakan bahwa tanah merupakan sebuah titik awal dari sumber kehidupan semua makhluk di bumi, tanpa adanya tanah tumbuhan tidak bisa bertahan hidup sehingga rantai makanan pun tidak akan pernah ada. Tanah memiliki struktur yang sangat khusus dengan membentuk rongga yang secara umum mengandung udara dan memungkinkan bagi akan tanaman untuk bernafas. Pengertian Lapisan TanahTingkatan lapisan tanah1. Lapisan Tanah Atas2. Lapisan Tanah Tengah3. Lapisan Tanah Bawah4. Lapisan Batuan IndukJenis jenis tanah pada lapisan Tanah Aluvial2. Tanah Andosol3. Tanah Entisol4. Tanah grumusolKomponen Penyusun TanahBatuanUdaraHumusAirMineralMikroorganismeHorizon Tanah1. Horizon O2. Horizon A3. Horizon E4. Horizon B5. Horizon C6. Horizon D atau RManfaat Horizon TanahKategori Ilmu Berkaitan GeografiMateri Geografi Lapisan pada tanah adalah susunan yang terbuat dari tingkatan dan secara spesifik bisa dibedakan secara kimiawi, geologi, dan biologis. Ketika sebuah tanah dipotong secara vertikal dari samping maka bentuk lapisan tanah akan terlihat jelas karena pada tingkat atau lapisan memang memiliki perbedaan karakteristiknya. Melalui sisi vertikal tersebut akan bisa terlihat tahapan pembentukan sebuah tanah. Bisa dikatakan bahwa dalam setiap lapisan tanah itu membentuk sebuah periode yang pada lapisan tanah atas menjadi hasil akhir dari proses pembentukan tanah, sedangkan untuk lapisan tanah paling dalam yang banyak berupa batu yang keras, menjadi awal sebelum tanah terbentuk. Setiap dari jenis tanah pada umumnya memiliki tiga sampai empat lapisan yang berbeda-beda, yang bisa dikelompokan penampakan warna, fisik, dan tekstur tanah. Melalui tekstur tanah bisa dilihat dari ukuran partikel tanah, apakah itu liat, berpasir, lempung, mengandung kadar organik tinggi ataupun berbentuk endapan. Kamu bisa mempelajari tentang Mekanika Tanah 1 Konsep Dasar Dan Pengukuran Laboratorium karya DR AGUS TUGAS SADJIANTO, Mekanika Tanah 1 Konsep Dasar Dan Pengukuran Laboratorium Tingkatan lapisan tanah Lapisan tanah secara umum terbagi menjadi 4 tingkatan. 1. Lapisan Tanah Atas Merupakan sebuah lapisan yang berada kedalaman 30 cm, seringkali disebut sebagai istilah Top Soil. Pada lapisan ini banyak sekali bahan bahan organik, humus dan juga menghasilkan lapisan yang paling subur sehingga sangat cocok untuk tumbuhan tanaman akar pendek. Cara termudah untuk bisa mengenali top soil adalah dengan warnanya yang paling gelap dibandingkan dengan lapisan dibawahnya, terlihat bahwa lebih gembur dan seluruh mikroorganisme hidup di lapisan ini. Sehingga ada kemungkinan terjadinya sebuah proses sisa batang, pelapukan daun, serta bagian makhluk hidup lainnya. 2. Lapisan Tanah Tengah Tepat di lapisan bawah setelah top soil dengan ketebalan 50 cm hingga 1 meter. Berwarna lebih yang cerah dibanding lapisan di atasnya juga lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang berada di lapisan bawah dengan sisa dari material top soil yang terbawa air, mengendap sehingga bisa bersifat lebih padat dan juga seringkali disebut sebagai tanah liat. 3. Lapisan Tanah Bawah Lapisan yang berisi banyak batuan yang mulai melapuk dan telah tercampur dengan tanah endapan dengan lapisan diatasnya. Pada lapisan ini masih terdapat banyak batuan yang belum melapuk dan juga sebagian sudah pada proses pelapukan dari batuan itu sendiri dan memiliki warna sama dengan pada batuan penyusunnya. Berada cukup di dalam dan jarang sekali bisa ditembus oleh akar pohon maupun tanaman. 4. Lapisan Batuan Induk Lapisan ini merupakan lapisan terdalam yang terdiri dari batuan padat. Jenis pada batuan di lapisan ini memiliki perbedaan di antara satu daerah maupun tempat lainnya sehingga bisa mengakibatkan produk dari tanah yang dihasilkan juga akan berbeda. Batuan pada lapisan ini mudah sekali untuk pecah, akan tetapi sangat sulit untuk dilalui oleh akar tanaman serta air, teksturnya yang berwarna terang putih kelabu hingga berwarna kemerahan. Lapisan batuan induk ini bisa dengan mudah terlihat pada dinding jurang terjal daerah pegunungan. Jenis jenis tanah pada lapisan tanah. Dalam lapisan tanah terdapat beberapa jenis – jenis tanah seperti 1. Tanah Aluvial Sebuah tanah endapan yang dibentuk dari lumpur dan juga pasir halus yang mengalami erosi tanah. Sangat banyak berada di dataran rendah, di sekitar rawa-rawa, muara sungai, lembah-lembah, maupun di pinggiran aliran sungai besar. Tanah ini sangat banyak mengandung pasir serta tanah liat, tidak banyak mengandung unsur zat hara. Ciri-cirinya sendiri memiliki warna kelabu dengan tekstur yang sedikit terlepas dan peka akan erosi. Kadar kesuburannya sedang mencapai tinggi bergantung pada bagian induk dan iklim. Di Indonesia sendiri tanah aluvial ini merupakan tanah yang baik serta telah dimanfaatkan untuk tanaman pangan sawah dan juga palawija musiman hingga tahunan. 2. Tanah Andosol Kata Andosol berasal dari bahasa jepang, gabungan dari dua kata An = Hitam; do = Tanah, jadi andosol sendiri berarti jenis jenis tanah berwarna hitam. Menurut ilmu tanah, tanah dengan warna hitam ini merupakan sebuah tanah vulkanis berasal dari gunung berapi. Penamaan dari andosol berbeda untuk di setiap negara, seperti contoh di jepang sendiri disebut dengan nama Kurobokudo yang berubah nama menjadi Ando soils sejak 1947 oleh ahli Amerika Serikat. Pengertian dari tanah andosol menurut Balai Besar Penelitian dan juga Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian merupakan sebuah tanah yang memiliki horizon A molik atau horizon A umbrik yang berada setelah horizon B kambik yang berisi atas fraksi tanah halus dan juga sebagian besar tertata atas abu vulkanik, dan bahan piroklastik vitrik lainnya. 3. Tanah Entisol Tanah entisol sendiri adalah sebuah tanah yang dikatakan masih sangat muda, sejak proses tingkat awal di dalam perkembangannya. Tanah ini ditandai dari bahan mineral tanah yang belum membuat horizon pedogenik yang nyata. Tanah ini terjadi di bagian lapisan di daerah dari bahan induk pengendapan material baru, di daerah-daerah tempat erosi atau pengendapan yang lebih cepat daripada perkembangan tanah. Seperti daerah lereng curam, dataran banjir dan juga dunes. Kriteria utama dari ordo entisol adalah tidak-adanya organisasi dalam material tanah. Tanah ini menunjukkan sedikit perkembangan struktur atau pun horison dan juga menyerupai material di dalam timbunan pasir yang segar. 4. Tanah grumusol Tanah ini merupakan panduan dari tanah yang terbentuk dari batuan induk kapur serta tuffa vulkanik yang secara umum memiliki sifat basa sehingga tidak ada aktivitas organik di dalamnya. Hal ini yang mengakibatkan tanah ini sangat miskin akan hara dan juga unsur organik lainnya. Sifat kapur itu sendiri adalah bisa menyerap seluruh unsur hara di dalam tanah sehingga kadar kapur tinggi bisa menjadi racun bagi tumbuhan. Tanah grumusol ini masih memiliki sifat dan juga karakteristik seperti batuan pada induknya. Pelapukan yang akan terjadi ini hanyalah mengubah fisik dan juga tekstur unsur seperti Ca dan Mg yang pada sebelumnya terikat dan juga secara rapat pada batuan induknya sehingga menjadi lebih longgar yang bisa dipengaruhi oleh faktor – faktor dari luar seperti iklim, cuaca, air dan lainnya. Terkadang dalam tanah grumusol ini terjadi konkresi kapur dengan unsur kapur lunak serta berkembang menjadi lapisan tebal juga keras. Kamu bisa mempelajari tentang Seri Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor karya Yohanes Primus Supriono Seri Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor Komponen Penyusun Tanah Komponen-komponen yang ada dalam tanah ini memberikan nutrisi bagi para tumbuhan dan mikroorganisme lainnya dalam tanah sehingga bisa tumbuh serta berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan organisme juga akan memberikan manfaat bagi tanah. Jadi, ada terdapat hubungan menguntungkan antara tanah dan juga organisme. Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terbagi atas beberapa komponen, sebagai berikut. Batuan Batuan merupakan suatu bahan padat yang terbuat secara alami serta juga terdiri atas campuran mineral dan senyawa lainnya dengan berbagai komposisi. Batuan yang ada di permukaan bumi ini berasal dari magma gunung berapi yang keluar hingga mengeras di permukaan bumi akibat perubahan suhu. Batuan yang ada dipermukaan bumi ini selanjutnya mengalami pelapukan sehingga bisa disebabkan oleh air, angin, zat yang bersifat korosif. Udara Udara adalah sebuah zat bebas yang seringkali kita temui dimana saja, serta di dalam tanah. Karena udara bisa menempati ruang yang sama dengan air, ia bisa membentuk sekitar 2% hingga mencapai 50% dari volume tanah. Udara sangat penting sebagai respirasi akar dan serta mikroba, yang membantu untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Karbon dioksida dan juga nitrogen menjadi penting untuk mendukung fungsi tanaman di dalam tanah, untuk bakteri pengikat nitrogen. Jika tanah tergenang air, bisa mencegah pertukaran gas akar yang bisa membuat kematian tanaman, yang menjadi masalah umum setelah banjir. Humus Humus merupakan komponen yang sering ditemukan di tanah yang terletak pada tingkat sekitar 1% hingga 5%. Humus sendiri berasal dari tumbuhan dan juga hewan yang mati. Dengan demikian, memiliki kapasitas yang tinggi untuk menahan atau pun menyediakan unsur-unsur esensial juga air untuk pertumbuhan tanaman. Air Air bisa membuat sekitar 2% hingga 50% dari volume tanah. Air menjadi sebuah peran penting untuk mengangkut nutrisi ke dalam tanaman juga organisme tanah yang tumbuh serta juga untuk memfasilitasi dekomposisi biologis serta kimia. Mineral Mineral menjadi komponen terbesar dari tanah. Mineral tanah ini terbagi dua jenis mineral. Pertama, mineral primer yang biasanya ditemukan pada pasir dan danau. Mineral primer ini adalah bahan tanah mirip dengan bahan induk dari asal mereka terbentuk. Mereka sering kali berbentuk atau bulat, tidak beraturan. Kedua, mineral sekunder, sisi lain dari pelapukan mineral primer yang melepaskan ion penting, membentuk bentuk mineral lebih stabil seperti tanah liat. Mikroorganisme komponen terakhir dari lapisan tanah ini adalah mikroorganisme. Mereka ditemukan di dalam lapisan tanah dengan jumlah yang tinggi namun jumlahnya kurang dari 1% dari volume tanah. Perkiraan umumnya adalah bahwa satu bidal yang penuh dengan tanah lapisan atas yang bisa menampung lebih organisme mikroba. Bagian terbesar dari organisme ini adalah nematoda, cacing tanah, dan yang terkecil adalah actinomycetes, alga, bakteri, serta jamur. Mikroorganisme merupakan pengurai utama bahan organik mentah. Mikroorganisme mengkonsumsi air, bahan organik, serta udara untuk mendaur ulang bahan organik yang mentah hingga menjadi humus, yang sangat kaya akan nutrisi tanaman yang tersedia. Horizon Tanah Penjelasan terhadap 4 lapisan tanah seperti yang telah bahas sebelumnya berdasarkan penampakan yang diambil secara umum, dan bila dijelaskan secara terperinci maka pada setiap lapisan tanah tersebut masih terbagi lagi atas beberapa bagian yang disebut dengan horizon tanah serta tersusun dalam kesatuan yang disebut dengan profil tanah. Setiap tanah itu sendiri dicirikan kembali oleh susunan horizon yang berbeda beda, maka secara garis besar profil tanah biasanya terdiri dari beberapa horizon yang mana bisa dibedakan berdasarkan sifat fisik, warna, kimiawi serta sifat morfologi lainnya. Horizon tanah yang telah melewati masa perkembangan lanjutan ini biasanya memiliki beberapa macam horizon yang dikelompokan kembali berdasarkan lapisan tanah untuk menghindari erosi tanah. Solum ini terbagi menjadi dua yaitu lapisan atas dan juga lapisan bawah, pada lapisan atas atau pun top soil ini memiliki dua horizon, yaitu horizon O dan juga horizon A, lapisan tanah pada bagian bawah ini memiliki dua horizon pula, yaitu horizon E juga B. Tetapi pada profil tanah dengan susunan yang lengkap memiliki banyak sekali horizon dengan sifat dan juga karakteristik yang unik atau pun khas. Secara umum dari lapisan tanah yang paling atas hingga terbawah terdiri atas horizon O, A, E, B, C dan R, untuk penjelasan lengkapnya sebagai berikut 1. Horizon O Horison ini terletak pada bagian paling atas lapisan tanah, lapisan tanah yang mengandung bahan organik hasil dari pelapukan dan juga hanya terkandung humus. Horison ini sangat bisa ditemukan pada hutan hutan alami yang belum terganggu oleh manusia. Horizon organik ini merupakan tanah yang mengandung bahan organik yang lebih dari 20 persen dari keseluruhan penampang tanah. Horizon O ini terbagi lagi akan menjadi dua yaitu horizon O1 yang terbentuk dari sisa sisa tanaman yang masih terlihat, seperti guguran bunga dan daun ataupun seperti ranting pohon sedangkan untuk horizon O2 berada pada di bawah O1 yang terbuat dari sisa bagian tanaman yang sudah tidak berbentuk lagi karena telah mengalami pelapukan lanjutan. 2. Horizon A Untuk Horizon A ini merupakan horizon tanah mineral yang terbentuk di permukaan tanah. Untuk horison ini terjadi apabila terjadi kehilangan pada sebagian besar ataupun seluruh struktur batuan asli pada dalam tanah serta memperlihatkan sifat akumulasi bahan organik yang telah bercampur dengan mineral dengan sangat intensif. Horizon A ini terdiri atas berbagai topsoil, seperti materi organik dengan warna yang gelap bercampur dengan butiran mineral karena efek dari aktivitas organisme. Partikel yang lebih halus akan mudah larut dan terbawa ke lapisan bawah. 3. Horizon E Untuk jenis lapisan ini berada dibawah permukaan tanah yang sudah tidak memiliki kandungan mineral yang cukup besar. Horizon E ini kerap kali melekat pada jenis Horizon A dengan tujuan menggantikan lapisan tersebut. Untuk menjadi pembeda antara batas horizon di bawahnya, yaitu dengan cirinya yang warna lebih terang daripada horizon B. 4. Horizon B Proses dari terbentuknya horizon B ini berada di bawah horizon A, E, O yang sudah mengalami perkembangan. Sebagian besar hingga dari seluruh struktur dari batuan asli dicirikan hilang pada horizon ini. Kemudian akan terlihat satu atau lebih sifat tanah. Seperti jenis tanah alluvial dari silikat, humus, alumunium, senyawa besi, juga karbonat dalam bentuk gabungan maupun tunggal. 5. Horizon C Horizon C ini merupakan lapisan bahan induk tanah. Proses penciptaanya disebabkan oleh sedikit proses pedogenik dan tidak memiliki karakteristik seperti horizon O, A, E, juga B. Letaknya berada pada lapisan tanah terbawah yang terdiri atas batuan dasar yang melapuk. 6. Horizon D atau R Horizon D atau R ini memiliki lapisan batuan induk paling dasar yang tercipta dari batuan yang sangat padat. Pada area ini belum sempat mengalami pelapukan pada batuan-batuannya. Batuan yang ada pada horizon D maupun R ini terdiri atas batu pasir, basal, granit, batu gamping, dll. Kamu bisa mempelajari tentang Teknologi Perbaikan Tanah karya JOHN TRI HATMOKO DAN HENDRA SURYADHARMA Teknologi Perbaikan Tanah Manfaat Horizon Tanah Untuk pengelompokan lapisan tanah dalam sebuah profil tanah tentunya memiliki tujuan, ada banyak manfaat dari horizon tanah. Untuk mengetahui sifat dari sebuah tanah diperlukan pengamatan pada penampang vertikal tanah. Untuk mengetahui kelengkapan dan juga penyebaran horizon tanah, sehingga bisa mengetahui pencirian dari tingkat perkembangan maupun umur tanah. Semakin lengkap serta majemuk horizon dari suatu tanah maka semakin baik serta tua usia tanah tersebut. Untuk bisa mengetahui kedalaman dari top soil yang perlu dilakukan sebelum menanam tanaman berakar pendek seperti kacang tanah, palawija, kedelai dan juga padi. Sehingga akan bisa diketahui tanaman yang akan cocok pada keadaan suatu top soil. Warna tanah bisa mencerminkan kondisi aerob dan juga anaerob, yang mana jika warna tanah terang menandakan bahwa kondisi aerob dan warna kelabu pada kondisi anaerob. Selain itu warna hitam juga bisa menandakan akan tingkat unsur organik hingga melalui warna tanah yang akan diketahui akan tingkat kesuburannya. Warna tanah bisa mencerminkan kondisi aerob dan juga anaerob, yang mana jika warna tanah terang menandakan bahwa kondisi aerob dan warna kelabu pada kondisi anaerob. Selain itu warna hitam juga bisa menandakan akan tingkat unsur organik hingga melalui warna tanah yang akan diketahui akan tingkat kesuburannya. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienTeksturtanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan Sebagian dari kita mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa ya tanaman di satu tempat lebih bisa hidup dibanding di tempat lainnya? Adakah hubungannya dengan keberadaan mineral di dalam tanah tersebut, sehingga membuat tanah menjadi subur? Sebenarnya, tanah yang subur belum tentu mempunya mineral yang banyak lho. Kesuburan suatu tanah adakalanya ditentukan juga oleh sifat fisika dan kimia tanah tersebut. Sifat fisika pada tanah dapat diamati pada tekstur dan struktur tanah. Sedangkan sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah salah satunya adalah pH. Kisaran tumbuhan agar dapat menyerap nutrisi dan unsur hara adalah tanah yang memiliki pH 7. Tanah memiliki lapisan ke bawah yang disebut dengan struktur tanah. Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai struktur tersebut, yang juga disebut sebagai profil tanah. Profil tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya angin, curah hujan, temperatur, cahaya dan kelembaban. Lapisan tanah diidentifikasikan berdasarkan tekstur, warna, komposisi kimia, kedalaman dan ukuran partikel, dan ini meliputi Horizon O, Horizon A, Horizon B, Horizon C, dan baruan. Apa bedanya? Horizon O Ini merupakan lapisan tanah yang terletak pada bagian tanah yang paling luar atau permukaan tanah. Lapisan ini mudah ditemukan pada tanah yang belum dijamah oleh manusia. Lapisan ini juga merupakan lapisan organis yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon A Ini adalah lapisan tanah yang memiliki campuran dari bahan organik dan beberapa mineral dari hasil pelapukan batuan. Lapisan ini merupakan kesatuan dari top soil. Baca juga Kegunaan Tanah dan Jenisnya Adapun beberapa ciri dari lapisan tanah ini adalah subur dan berwarna gelap karena Humus, lembut dan berpori, menyerap lebih banyak air, menjadi tempat berlindung bagi makhluk hidup seperti kumbang dkk, serta menyediakan bantuan bagi tumbuhan untuk tumbuh Horizon B Lapisan ini memiliki kandungan bahan organik yang lebih rendah dari lapisan atasnya. Horizon B juga merupakan lapisan yang terbentuk dari proses pnimbunan bahan-bahan yang terbawa dari horizon A. Tanah pada lapisan ini memiliki ciri meliputi lebih sedikit humus, lebih banyak mineral, serta lebih keras dan padat Horizon C Ini adalah lapisan tanah yang penyusunnya adalah batuan yang sudah mengalami pelapukan secara fisik dan secara kimiawi. Di dalam lapisan ini akar tumbuhan tidak mampu untuk menembusnya. Selain itu, lapisan ini merupakan batas dari lapisan tanah dan air yang ada di dalamnya. Lapisan tanah ini memiliki ciri termasuk terdiri dari batuan kecil dan kerikil serta lebih keras dari horizon B. Batuan Dasar Ini adalah lapisan terdalam di bawah tanah yang terdiri dari batuan keras yang belum pernah mengalami pelapukan. Batuan ini sering disebut sebagai batuan induk dan lapisan yang tidak ada aktivitas organik di dalamnya. Setelah lapisan ini merupakan air tanah. Jadi dapat disimpulkan bahwa lapisan ini merupakan batas dari lapisan tanah dan air tanah yang ada di dalam tanah. Batuan dasar terdiri dari batuan dan keras serta sulit untuk di gali Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsIPA TerpaduKelas 9Lapisan TanahProfil TanahStruktur TanahTanah You May Also Like11. 1 Latar Belakang. Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir (sand ) ,debu (silt), dan lempung (clay).penentuan kelas tekstur dilapangan digunakan dengan rasa peraba yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori kasar ,licin, dan lekat. Kekasaran,kelicinan ,dan kelekatan tanah selanjutnya digunakan untuk menetukan
Struktursuatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia. Struktur mengubah pengaruh tekstur dengan memperhatikan hubungan kelembaban udara. Struktur berkembang tidak dari satu butir tunggal maupun dari keadaan pejal (Foth, 1998).
22 Profil Tanah. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses
Warna Tekstur, dan Struktur Tanah. a. Warna Tanah. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada
Warna Tekstur, dan Struktur Tanah – Pada materi ini akan diulas tentang warna tanah yang disusun oleh tiga jenis variabel, dua belas kelas tekstur tanah dan tujuh struktur tanah yang memiliki bentuk berbeda-beda. Warna Tanah. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya
Sifatfisika tanah merupakan sifat yang dinamis dan cenderung mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah. Salah satu sifat fisika tanah yang memegang peranan penting adalah tekstur tanah. Menurut Hilel (1980 cit Utomo et al., 2016) tekstur tanah ini berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat
А ул
Ω гառэ
Иቶε οኩа
Шютрузуц ፐ ձጧсуዬօмиб
ሗυсаслθ еከθ
ԵՒктехեሐе свипէ фоλոрኅдሎ
Ըс ψኮцозв жу
Ֆеснևዒըп брጊζαхихуዔ хеηուջи
Щиգεր էլоֆιвጡν
Եлխнιյፕчጸг тուբащ
Ցизва ሙ
В θдаչял уηէρи
Pengertian Struktur, dan Tekstur Lapisan Tanah Yang Wajib Diketahui. Tanah adalah bagian penting dalam kehidupan. Hal ini karena hampir semua makhluk hidup, tumbuh KEragamanLateral Beberapa Sifat Fisik Tanah Lapisan Atas. STRUKTUR VERTIKAL HUTAN Diagram Profil Stratifikasi. Pengertian Profil Tanah Pengertian ILMU. Tumbuhan Mangrove di
strukturtanah menunjukan bahwa profil P1 dan P3 memiliki struktur yang dominan . E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 3, No. 2, April 2014 Tekstur tanah pada profil P1 dan P2 memiliki tekstur liat di setiap horisonnya, sedangkan profil P3 pada horison pertama dan keempat memiliki tekstur lempung